Sabtu, November 1
3 pokok ajaran Islam
3Aspek Pokok Ajaran Agama Islam
Ahli tafsir memberikan gambaran bahwa ajaran Agama Islam itu terdiri dari tiga aspek Ketiga aspek itu adalah aspek akidah,aspek syariah dan aspek ahlaq.
Aspek aqidah membahas tentang Iman,aspek syariah membahas tentang Islam dan aspek ahlaq membahas tentang Ihsan.
Iman,Islam dan Ihsan inilah merupakan Arkanud-Din atau rukun agama Islam.Ketiga aspek tersebut tidak boleh ada yang berbeda antara golongan yang satu dengan yang lain karena itu merupakan rukun agama (usul), berbeda salah satu,ada tambahan atau kurang maka golongan tersebut bukan Islam .Seperti yang sekarang rame di informasikan dimedia yaitu golongan sesat dan menipu umat seperti Ahmadiah lanatullah, Lia amalia(mencampuradukan Islam dan Nasrani),Musadek(mengaku Nabi) dan antek-anteknya.Aspek aqidah yang bertalian dengan keimanan mencakup Iman kepada Allah,Malaikat,Kitab,Rosul,Hari akhir, dan Qodho dan Qodar.
Aspek syariah mencakup pembahasan:Ubudiyah,Mu’amalah,Munakahah dan JinayahAspek ahlaq yang berkaitan dengan Ihsan mencakup:Ihsan kepada Allah,Ihsan kepada diri sendiri,Ihsan kepada sesama manusia,dan Ihsan kepada sesama mahluk Allah.
Kesemua aspek itu dibahas dalam Al-Qur’an dan Sunah Rosull secara keseluruhan.,tapi ada yang secara mendetail dan adapula yang dibahas secara global.Biasanya hal yang menimbulkan perbedaan pendapat itu dalam masalah-masalah yang dibahas secara global. Namun kadang-kadang dalam masalah yang terperincipun pembahasannya ,muncul pula perbedaan penafsiran .
Perbedaan penafsiran itu tidak hanya pada masalah tertentu saja,melainkan dalam segala aspek,baik Aqidah,syariah maupun ahlaq.
Perbedaan penafsiran yang muncul didalam masalah aqidah atau keimanan antara lain memunculkan golongan Ahli Sunah Waljamaah, Mu’tajilah,Qodariah,dan Jabariah.
Jadi Ahli Sunah Waljamaah itu adalah salah satu golongan ikhtilaf dalam masalah Aqidah,bukan masalah syariah.
Ilmu yang mempelajari aspek Aqidah dinamakan ilmu Ushuluddin,ilmu kalam,ilmu tauhid, atau dinamakan pula ilmu aqidah.
Ilmu yang mempelajari syariah dinamakan ilmu fiqih.Karena syariah mencakup atas empat aspek,maka fiqihpun terdiri dari empat macam yaitu:
• A Fiqih ibadah yang membahas masalah-masalah Ibadah seperti syahadat,shalat,zakat,shahum,dan haji beserta berbagai masalahnya.
• B.Fiqih Munakahah yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan pernikahan, tolak atau perceraian, ruju, kewajiban suami istri, perwarisan,wasiat,kewajiban bertetangga,dan rumah tangga.
• C. Fiqih Mu’amalah yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum-hukum jual beli, perekonomian seperti syirkah,riba,ijarah,iarah,rihan yang berkaitan dengan kemasyarakatan.
• D. Fiqih Jinayah yang membahas masalah yang berkaitan dengan hokum-hukum baik perdata maupun pidana, jihad dan peperangan.,siasat,politik, dan yang berkaitan engan kenegaraan.
Ilmu yang mempelajari aspek ahlaq dinamakan ilmu ahlaq dan adapula yang menyebut ilmu Tasauf.
Dalam aspek Aqidah dan syariah bermunculan berbagai mazhab. Mazhab dalam syariah adalah ilmu fiqih dikenal empat mazhab yaitu Mazhab Hanafi,Mazhab Maliki,Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali. Keempat mazhab ini dinamakan Madzahibul Arbaah atau mazhab empat. Sebenarnya mazhab sangat banyak tetapi yang sangat terkenal dan umum adalah yang empat ini.
Mazhab dalam ilmu kalam :
Mazhab Jabariah
Mazhab ini dinamakan Jabariah, karena pandangannya terhadap manusia sebagai makhluq yang dipaksa.Jabar artinya paksa .Ajbara-Yujbiru-Ijbar,berarti memaksa.
Manusia,dipandang Jabariah sebagai mahluq yang telah ditetapkan segalanya oleh Allah Swt. Perbuatan baik dan buruk telah ditentukan Allah. Manusia tidak mempunyai kekuatan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk.Ikhtiar tidak ada gunany,melainkan hanya menunggu taqdir.
Mazhab ini didirikan oleh Jaham bin Sofwan pada abad kedua Hijriah.Karena didirikan oleh Jaham,maka dinamakan pula Mazhab Jahamiyah.
Prinsip-prinsip yang ditonjolkan oleh mazhab ini,antara lain:
a. Musibat apapun yang mengenai manusia telah ditetapkan Allah sepenuhnya. Dalilnya Surat 9(At-Taubah ayat 51) yang artinya:
Katakanlah olehmu sekali-kali akan ada yang menimpa kami,kecuali apa yang telah ditetapkan Allah Swt kepada kami.Dialah penolong kami kepada Allah sahaja,orang yang beriman itu bertawakkal.
Dalil yang lain Surat 57(Al-Hadid ayat 22)yang artinya:
Tidak ada suatu bencana yang tertimpa dibumi,tidak pula yang menimpa dirimu sendiri,kecualiAllah ditetapkan sebelumnya.Sesunggunya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah Swt.
b. Perbuatan manusia pada hakekatnya hanya perwujudan dari ciptaan Allah Swt.dalil antara lain surat 37(As-Shaffat:96)yang artinya:
Allah yang menciptakan kamu dan menciptakan apa yang kamu perbuat.
c. Perbuatan manusia pada hakekatnya adalah perbuatan Allah.Dalil antara lain surat 8(Al-Anfal ayat 17) yang artinya: Sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka,tetapi Allahlah yang membunuhnya Jika kamu melempar,sebenarnya bukan kamu ,tetapi Allah yang melemparnya.Allah akan menguji orang-orang yang beriman dengan ujian kemenangan yang baik Sesunggunya Allah Swt mendengar lagi maha mengetahui.
Mazhab Jabariyah ini beranggapan bahwa Allah itu tidak mempunyai sifat, melainkan hanya mempunyai dzat saja.
Mazhab Qodariyah
Mazhab ini dinamakan Qodariyah,karena pendiriannya bahwaq manusia dipandang sebagai mahluq yang mempunyai kekuasaan penuh dalam memilih segala hal .
Mazhab ini berpendirian bahwa Allah Swt memberikan potensi yang telah sempurna.Perbuatan manusia itu dari perbuatan Allah Swt. Allah tidak berpengaruh pada perbuatan manusia. Semua perbuatan manusia adalah tergantung pada keinginan manusia itu sendiri.
Prinsip-prinsif yang dipegang teguh oleh mazhab ini antara lain:
a. AllahSwt telah memberikan dua jalan, yang baik dan yang buruk.Manusia dipersilahkan memilih jalan mana yang dianggap menguntungkan.Baik dan buruk ditentukan oleh manusia sendiri.Dalil Allah Surat 90(Al-Balad:10) yang artinya :Sesungguhnya telah kami beri manusia dua jalan.
b. .Iman atau kufur merupakan kebebasan yang telah AllahSwt berikan kepada manusia. Dalil Allah surat 18(Al-Kahfi ayat29) yang artinya:
Katakanlah olehmu kebenaran mutlak hanyalah yang datang dari robmu.>barang siapa yang hendak beriman,berimanlah. Barang yang hendak kufur,kufurlah. Sesunggunya kami telah menyediakan neraka bagi orang-orang yang zhalim.Gejolak neraka itu mengepung mereka. Jika mereka meminta minum,akan diberi dengan minuman air mendidih,bagaikan besi panas yang membara dan menghanguskan muka.Itulah minuman yang paling buruk dan tempat tinggal yang mengerikan
c. Nasib manusia ditetapkan oleh manusia sendiri Allah berfirman:
Untuk masing-masing sudah ada penjaganya,baik didepan maupun di belakangnya. Mereka menjaga karena perintah Allah .Sesunggunya Allah tidak merubah suatu nasib suatu kaum ,sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri, Jika Allah menghendaki keburukan suatu kaum ,maka tidak akan ada yang bias menolaknya .Sekali-kali tidak akan pula ada penolong selainNya(Qs Ar-Radu11)
Dalil lain:
Jangan kamu mengharapkan karunia Allah yang diberikan kepada orang lain yang melebihi lainnya..Bagi kaum laki-laki mempuyai bagian dari hasil usahanya dan bagian kaum wanitapun mempunyai hasil(bagian) dari hasil usahanya. Mintalah karunia Allah sesunggunya Allah maha mengetahui atas segala sesuatu(Qs4:Annisa ayat 32)
Mazhab ini didirikan oleh Mahad Al-Jauhari di Irak pada akhir abad pertama Hijriah
Mazhab Mu’tazilah
A.Lahirnya Mu’tazilah
Nama mu’tazilah berasal dari kata I’tazala yang berarti memisahkan diri.
Menurut Ahmad Amin,julukan ini diberikan oleh Yahudi kepada mazhab yang didirikan oleh Washil Bin Atha yang telah memisahkan dirinya dari gurunya yang bernama Hasan Basri.
Sedangkan pendirinya menamakan dirinya sebagai Ahlul-Haq atau juga Ahlul-Adli wat- Tauhid.
Nama Mutazilah diberikan kepada mazhab ini,karena pendiriannya sangat berbeda dengan pendapat mayoritas umat Islam pada saat itu dan karena Pendiriannya memisahkan dari gurunya.
Jadi nama Mu’tazilah bukan kehendak dari pendirinya,melainkan sebutan orang yang tidak menyetujuinya.
Prinsip-prinsip yang sangat nmenonjol dari mazhab ini ,sebagaimana dikemukakan oleh Wasil bin Atha adalah:
1. Tauhid
Menurut Mu’tazilah tauhid merupakan dasar utama dan pertama .Ia memandang bahwa Allah itu Esa,tidak ada yang menyamainya,bukan benda ,bukan orang, bukan jauhar, bukan aradl.Allah tidak mempunyai tempat ,ruang dan waktu ,tidak akan bisa dijangkau oleh pancaindra dan akal fikiran siapapun.
2.Ad-adl(keadilan)
Mu’tazilah menafsirkan bahwa dasar keadilan itu adalah pertanggungjawab manusia tentang perbuatannya.
Prinsip ini digambarkan oleh Mu’tazilah dengan ungkapan: Allah selalu menghendaki kebaikan tidak pernah menghendaki keburukan. Manusia bisa melakukan keburukan dan kebaikan disebabkan karena Allah.telah memberikan potensi untuk itu. Allah hanya mengetahui yang baik dan tidak akan tanggung jawab keburukan, semua keburukan resikonya ditanggung manusia.
3.Al-Wa’du Wal-Wa’id
Prinsip ini merupakan kelanjutan dari prinsip keadilan kepada Allah. Mereka beranggapan bahwa Allah itu akan berbuat sesuai dengan ancaman dan janjinya.Orang yang berbuat jahat akan disiksa sesuai dengan kejahatannya,orang yang baik akan diberi pahala sesuai dengan kebaikannya.
4. Al-Manzilah Bainal-Manzilatin.
Mazhab Mu’tazilah mengenal satu tempat diantara dua tempat,yaitu antara surga dan neraka itu ada tempat khusus untuk orang yang bukan kafir dan bukanpula mumin.
Menurut Mu’tazilah orang yang mengaku beriman tapi brbuat dosa, disebut Fasiq. Fasiq adalah orang yang tidak bisa disebut mumin karena jahat dan tidak pula disebut kafir karena syahadat.
Tentang perbuatan maksiat Mu’tazilah membagi menjadi dua bagian yaitu yang merusak aqidah dan yang tidak merusak aqidah.Yang merusak aqidah masiat yaitu Syrik(mempersekutukan selain Allah).Orang yang berbuat sirik dihukumi kafir dan masuk neraka.
Sedangkan yang berbuat maksiat tapi masih bersyahadat dan mengaku beriman dan tidak sirik tidaklah menjadi kafir, melainkan hanya fasiq. Golongan ini tidak disebut mukmin tidak pula disebut kafir. Meraka akan masuk ke Manzilah bainal-Manzilatin,yaitu suatu tempat bukan suraga dan bukan pula neraka.
Menurutnya segala perbuatan dosa tidak akan diampuni Allah kecuali kalau bertaubat.
5.Amal maruf Nahy Munkar
Mazhab ini berpendirian bahwa setiap individu wajib amar maruf nahy munkar.Mereka berpendirian bahwa orang yang berbeda pendapatnya dengannya adalah sesat,maka harus diluruskan.
Adapun tentang akal manusia, mu’Tazilah berpendirian sebagaia kemampuan yang bisa menjangkau baik dan buruk. Walaupun tanpa mengetahui syariah.Oleh karena itumanusia tidak mendapat dawah rosullah pun tetap saja amal perbuatannya akan dimintai tanggungjawab.
Mazhab Ahlis-Sunnah Wal-jamaah
Dalam suasana keruh yang disebabkan pertentangan antara Mu’tazilah dan penentangnya, munculah AMaturidi di Samarqand(kawasan Sovyet sekarang) dan Al-Asyari di Basrah (Iraq). Kedua tokoh ini mempunyai kesamaan dalam masalah pandangan terhadap akal dan nas Al-Quran dan Sunnah. Mereka berpandangan bahwa antara Quran,Sunnah dan akal itu tidak bisa ditinggalkan yang satu dan mengunggulkan lainnya,melainkan harus bersamaan.
Namun disamping banyak persamaan antara Al-Maturidi dengan Al-Asyari,terdapat pula perbedaannya>perbedaannya terletak pada furuiyah dan fiqih. Al-Asyari lebih condong ke mazhab Safi’i,sedangkan Matiridi lebih condong ke mazhab Hanafi. Adapun masa hidupnya hamper bersamaan yaitu pertengahan abat ketiga sampai pertengahan ke empat hijriah.
a. Asyariah
Pendirinya bernama Abul-Hasan Ali bin Ismail Al-Asari, beliau turunan Abu Musa A—Asyari.Asyari lahir tahun 260H dan wafat tahun 324H
Sewaktu kecil beliau mendapat pendidikan mazhab Mu’tazilah ,bahkan sampai umur empat puluh tahun masih mempertahankan pandangan Mu’tazilah.Karena melihat berbagai kelemahan dari pandangan Mu’tazilah akhirnya beliau menentang dan memisahkan diri serta mncetuskan pandangannya dengan mengambil jalan tengah antara Mutazilah dan penentangnya.
Mazhabnya dinamai Ahli sunah karena lebih memfokuskan diri pada tradisi Nabi dan sahabatbnya.Tetang ketuhanan mazhab ini berpendirian bahwa Allah itu mempunyai sifat dan nati diakhirat akan bisa melihat DzatNYa.
Manusia menurut Mazhab ini tidak hanya dilahirkan manusia,melainkan atas dasar kekuasaan Allah.
Surga dan neraka bukan urusan manusia ,melainkan urusan Allah.
Pandangan tentang orang yang berdosa dalam keadaan iman,nanti diakhiratnya akan mendapat siksa terlebih dahulu. Setelah siksaannya seimbang dengan dosanya,ia akan dimasukan ke surga.
b.Al-Maturidiyah
Pendirinya adalah Muhammad bin Muhammad Abu Mansur Al-Muturidi. Lahir dimaturid sebuah kota kecil dikawasan Samarqand(Kawasan Sovyet sekarang) wafat tahun 332H
Perbedaan dengan Asyari yang menonjol adalah masalah baik dan buruk Menurut Asyari perbuatan baik adalah perbuatan yang diperintah Allah dan perbuatan buruk adalah yang dilarang Allah
Sedangkan menurut Maturidi segalasesuatu mempunyai nilai baik ,tidak hanya yang diperintakan dan dilarang belaka.
Disamping itu juga ada perbedaan tentang hokum mengenal Tuhan.Menurut Asyari hokum mengenal Tuhan diwajibkan oleh syariah Islam, sedangkan Maturidi diwajibkan oleh akal fikiran.
Adapun masalah taqdir ,ikhtiar dan sifat Allah,kedua mazhab ini mempunyai kesamaan pandangan
Nb: Dalam memahami agama janganlah kita mengambil sebagian ayat atau sunah dan meninggalkan yang lain.Tapi harus mengambil keseluruhannya. Untuk dapat memahaminya kita harus mempunyai guru ,meskipun Zaman sekarang sudah modern kita dapat mengetahui dari berbagai media. Guru sangatlah penting karena kita bisa berkonsultasi dan memahafi perbedaan-perbedaan pendapat dan carilah guru yang salafusalih jangan yang guru yang gendeng sehingga menjadi umat-umat yang sableng.Aqidah sangatlah penting tapi umat sekarang lebih terpokus pada urusan dunia masaAllah mau dibawa kemana umat ini apakah anda belum berfikir akan setiap amal yang kita kerjakan akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Mudah-mudahan kita diberikan kekutan Iman,Islam dan husnulhotimah dan mendapat rahmat Allah .Amin
Wallahua’alam
..
.
Ahli tafsir memberikan gambaran bahwa ajaran Agama Islam itu terdiri dari tiga aspek Ketiga aspek itu adalah aspek akidah,aspek syariah dan aspek ahlaq.
Aspek aqidah membahas tentang Iman,aspek syariah membahas tentang Islam dan aspek ahlaq membahas tentang Ihsan.
Iman,Islam dan Ihsan inilah merupakan Arkanud-Din atau rukun agama Islam.Ketiga aspek tersebut tidak boleh ada yang berbeda antara golongan yang satu dengan yang lain karena itu merupakan rukun agama (usul), berbeda salah satu,ada tambahan atau kurang maka golongan tersebut bukan Islam .Seperti yang sekarang rame di informasikan dimedia yaitu golongan sesat dan menipu umat seperti Ahmadiah lanatullah, Lia amalia(mencampuradukan Islam dan Nasrani),Musadek(mengaku Nabi) dan antek-anteknya.Aspek aqidah yang bertalian dengan keimanan mencakup Iman kepada Allah,Malaikat,Kitab,Rosul,Hari akhir, dan Qodho dan Qodar.
Aspek syariah mencakup pembahasan:Ubudiyah,Mu’amalah,Munakahah dan JinayahAspek ahlaq yang berkaitan dengan Ihsan mencakup:Ihsan kepada Allah,Ihsan kepada diri sendiri,Ihsan kepada sesama manusia,dan Ihsan kepada sesama mahluk Allah.
Kesemua aspek itu dibahas dalam Al-Qur’an dan Sunah Rosull secara keseluruhan.,tapi ada yang secara mendetail dan adapula yang dibahas secara global.Biasanya hal yang menimbulkan perbedaan pendapat itu dalam masalah-masalah yang dibahas secara global. Namun kadang-kadang dalam masalah yang terperincipun pembahasannya ,muncul pula perbedaan penafsiran .
Perbedaan penafsiran itu tidak hanya pada masalah tertentu saja,melainkan dalam segala aspek,baik Aqidah,syariah maupun ahlaq.
Perbedaan penafsiran yang muncul didalam masalah aqidah atau keimanan antara lain memunculkan golongan Ahli Sunah Waljamaah, Mu’tajilah,Qodariah,dan Jabariah.
Jadi Ahli Sunah Waljamaah itu adalah salah satu golongan ikhtilaf dalam masalah Aqidah,bukan masalah syariah.
Ilmu yang mempelajari aspek Aqidah dinamakan ilmu Ushuluddin,ilmu kalam,ilmu tauhid, atau dinamakan pula ilmu aqidah.
Ilmu yang mempelajari syariah dinamakan ilmu fiqih.Karena syariah mencakup atas empat aspek,maka fiqihpun terdiri dari empat macam yaitu:
• A Fiqih ibadah yang membahas masalah-masalah Ibadah seperti syahadat,shalat,zakat,shahum,dan haji beserta berbagai masalahnya.
• B.Fiqih Munakahah yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan pernikahan, tolak atau perceraian, ruju, kewajiban suami istri, perwarisan,wasiat,kewajiban bertetangga,dan rumah tangga.
• C. Fiqih Mu’amalah yang membahas masalah-masalah yang berkaitan dengan hukum-hukum jual beli, perekonomian seperti syirkah,riba,ijarah,iarah,rihan yang berkaitan dengan kemasyarakatan.
• D. Fiqih Jinayah yang membahas masalah yang berkaitan dengan hokum-hukum baik perdata maupun pidana, jihad dan peperangan.,siasat,politik, dan yang berkaitan engan kenegaraan.
Ilmu yang mempelajari aspek ahlaq dinamakan ilmu ahlaq dan adapula yang menyebut ilmu Tasauf.
Dalam aspek Aqidah dan syariah bermunculan berbagai mazhab. Mazhab dalam syariah adalah ilmu fiqih dikenal empat mazhab yaitu Mazhab Hanafi,Mazhab Maliki,Mazhab Syafi’i dan Mazhab Hambali. Keempat mazhab ini dinamakan Madzahibul Arbaah atau mazhab empat. Sebenarnya mazhab sangat banyak tetapi yang sangat terkenal dan umum adalah yang empat ini.
Mazhab dalam ilmu kalam :
Mazhab Jabariah
Mazhab ini dinamakan Jabariah, karena pandangannya terhadap manusia sebagai makhluq yang dipaksa.Jabar artinya paksa .Ajbara-Yujbiru-Ijbar,berarti memaksa.
Manusia,dipandang Jabariah sebagai mahluq yang telah ditetapkan segalanya oleh Allah Swt. Perbuatan baik dan buruk telah ditentukan Allah. Manusia tidak mempunyai kekuatan untuk memilih mana yang baik dan mana yang buruk.Ikhtiar tidak ada gunany,melainkan hanya menunggu taqdir.
Mazhab ini didirikan oleh Jaham bin Sofwan pada abad kedua Hijriah.Karena didirikan oleh Jaham,maka dinamakan pula Mazhab Jahamiyah.
Prinsip-prinsip yang ditonjolkan oleh mazhab ini,antara lain:
a. Musibat apapun yang mengenai manusia telah ditetapkan Allah sepenuhnya. Dalilnya Surat 9(At-Taubah ayat 51) yang artinya:
Katakanlah olehmu sekali-kali akan ada yang menimpa kami,kecuali apa yang telah ditetapkan Allah Swt kepada kami.Dialah penolong kami kepada Allah sahaja,orang yang beriman itu bertawakkal.
Dalil yang lain Surat 57(Al-Hadid ayat 22)yang artinya:
Tidak ada suatu bencana yang tertimpa dibumi,tidak pula yang menimpa dirimu sendiri,kecualiAllah ditetapkan sebelumnya.Sesunggunya yang demikian itu sangat mudah bagi Allah Swt.
b. Perbuatan manusia pada hakekatnya hanya perwujudan dari ciptaan Allah Swt.dalil antara lain surat 37(As-Shaffat:96)yang artinya:
Allah yang menciptakan kamu dan menciptakan apa yang kamu perbuat.
c. Perbuatan manusia pada hakekatnya adalah perbuatan Allah.Dalil antara lain surat 8(Al-Anfal ayat 17) yang artinya: Sebenarnya bukan kamu yang membunuh mereka,tetapi Allahlah yang membunuhnya Jika kamu melempar,sebenarnya bukan kamu ,tetapi Allah yang melemparnya.Allah akan menguji orang-orang yang beriman dengan ujian kemenangan yang baik Sesunggunya Allah Swt mendengar lagi maha mengetahui.
Mazhab Jabariyah ini beranggapan bahwa Allah itu tidak mempunyai sifat, melainkan hanya mempunyai dzat saja.
Mazhab Qodariyah
Mazhab ini dinamakan Qodariyah,karena pendiriannya bahwaq manusia dipandang sebagai mahluq yang mempunyai kekuasaan penuh dalam memilih segala hal .
Mazhab ini berpendirian bahwa Allah Swt memberikan potensi yang telah sempurna.Perbuatan manusia itu dari perbuatan Allah Swt. Allah tidak berpengaruh pada perbuatan manusia. Semua perbuatan manusia adalah tergantung pada keinginan manusia itu sendiri.
Prinsip-prinsif yang dipegang teguh oleh mazhab ini antara lain:
a. AllahSwt telah memberikan dua jalan, yang baik dan yang buruk.Manusia dipersilahkan memilih jalan mana yang dianggap menguntungkan.Baik dan buruk ditentukan oleh manusia sendiri.Dalil Allah Surat 90(Al-Balad:10) yang artinya :Sesungguhnya telah kami beri manusia dua jalan.
b. .Iman atau kufur merupakan kebebasan yang telah AllahSwt berikan kepada manusia. Dalil Allah surat 18(Al-Kahfi ayat29) yang artinya:
Katakanlah olehmu kebenaran mutlak hanyalah yang datang dari robmu.>barang siapa yang hendak beriman,berimanlah. Barang yang hendak kufur,kufurlah. Sesunggunya kami telah menyediakan neraka bagi orang-orang yang zhalim.Gejolak neraka itu mengepung mereka. Jika mereka meminta minum,akan diberi dengan minuman air mendidih,bagaikan besi panas yang membara dan menghanguskan muka.Itulah minuman yang paling buruk dan tempat tinggal yang mengerikan
c. Nasib manusia ditetapkan oleh manusia sendiri Allah berfirman:
Untuk masing-masing sudah ada penjaganya,baik didepan maupun di belakangnya. Mereka menjaga karena perintah Allah .Sesunggunya Allah tidak merubah suatu nasib suatu kaum ,sehingga mereka merubah keadaan diri mereka sendiri, Jika Allah menghendaki keburukan suatu kaum ,maka tidak akan ada yang bias menolaknya .Sekali-kali tidak akan pula ada penolong selainNya(Qs Ar-Radu11)
Dalil lain:
Jangan kamu mengharapkan karunia Allah yang diberikan kepada orang lain yang melebihi lainnya..Bagi kaum laki-laki mempuyai bagian dari hasil usahanya dan bagian kaum wanitapun mempunyai hasil(bagian) dari hasil usahanya. Mintalah karunia Allah sesunggunya Allah maha mengetahui atas segala sesuatu(Qs4:Annisa ayat 32)
Mazhab ini didirikan oleh Mahad Al-Jauhari di Irak pada akhir abad pertama Hijriah
Mazhab Mu’tazilah
A.Lahirnya Mu’tazilah
Nama mu’tazilah berasal dari kata I’tazala yang berarti memisahkan diri.
Menurut Ahmad Amin,julukan ini diberikan oleh Yahudi kepada mazhab yang didirikan oleh Washil Bin Atha yang telah memisahkan dirinya dari gurunya yang bernama Hasan Basri.
Sedangkan pendirinya menamakan dirinya sebagai Ahlul-Haq atau juga Ahlul-Adli wat- Tauhid.
Nama Mutazilah diberikan kepada mazhab ini,karena pendiriannya sangat berbeda dengan pendapat mayoritas umat Islam pada saat itu dan karena Pendiriannya memisahkan dari gurunya.
Jadi nama Mu’tazilah bukan kehendak dari pendirinya,melainkan sebutan orang yang tidak menyetujuinya.
Prinsip-prinsip yang sangat nmenonjol dari mazhab ini ,sebagaimana dikemukakan oleh Wasil bin Atha adalah:
1. Tauhid
Menurut Mu’tazilah tauhid merupakan dasar utama dan pertama .Ia memandang bahwa Allah itu Esa,tidak ada yang menyamainya,bukan benda ,bukan orang, bukan jauhar, bukan aradl.Allah tidak mempunyai tempat ,ruang dan waktu ,tidak akan bisa dijangkau oleh pancaindra dan akal fikiran siapapun.
2.Ad-adl(keadilan)
Mu’tazilah menafsirkan bahwa dasar keadilan itu adalah pertanggungjawab manusia tentang perbuatannya.
Prinsip ini digambarkan oleh Mu’tazilah dengan ungkapan: Allah selalu menghendaki kebaikan tidak pernah menghendaki keburukan. Manusia bisa melakukan keburukan dan kebaikan disebabkan karena Allah.telah memberikan potensi untuk itu. Allah hanya mengetahui yang baik dan tidak akan tanggung jawab keburukan, semua keburukan resikonya ditanggung manusia.
3.Al-Wa’du Wal-Wa’id
Prinsip ini merupakan kelanjutan dari prinsip keadilan kepada Allah. Mereka beranggapan bahwa Allah itu akan berbuat sesuai dengan ancaman dan janjinya.Orang yang berbuat jahat akan disiksa sesuai dengan kejahatannya,orang yang baik akan diberi pahala sesuai dengan kebaikannya.
4. Al-Manzilah Bainal-Manzilatin.
Mazhab Mu’tazilah mengenal satu tempat diantara dua tempat,yaitu antara surga dan neraka itu ada tempat khusus untuk orang yang bukan kafir dan bukanpula mumin.
Menurut Mu’tazilah orang yang mengaku beriman tapi brbuat dosa, disebut Fasiq. Fasiq adalah orang yang tidak bisa disebut mumin karena jahat dan tidak pula disebut kafir karena syahadat.
Tentang perbuatan maksiat Mu’tazilah membagi menjadi dua bagian yaitu yang merusak aqidah dan yang tidak merusak aqidah.Yang merusak aqidah masiat yaitu Syrik(mempersekutukan selain Allah).Orang yang berbuat sirik dihukumi kafir dan masuk neraka.
Sedangkan yang berbuat maksiat tapi masih bersyahadat dan mengaku beriman dan tidak sirik tidaklah menjadi kafir, melainkan hanya fasiq. Golongan ini tidak disebut mukmin tidak pula disebut kafir. Meraka akan masuk ke Manzilah bainal-Manzilatin,yaitu suatu tempat bukan suraga dan bukan pula neraka.
Menurutnya segala perbuatan dosa tidak akan diampuni Allah kecuali kalau bertaubat.
5.Amal maruf Nahy Munkar
Mazhab ini berpendirian bahwa setiap individu wajib amar maruf nahy munkar.Mereka berpendirian bahwa orang yang berbeda pendapatnya dengannya adalah sesat,maka harus diluruskan.
Adapun tentang akal manusia, mu’Tazilah berpendirian sebagaia kemampuan yang bisa menjangkau baik dan buruk. Walaupun tanpa mengetahui syariah.Oleh karena itumanusia tidak mendapat dawah rosullah pun tetap saja amal perbuatannya akan dimintai tanggungjawab.
Mazhab Ahlis-Sunnah Wal-jamaah
Dalam suasana keruh yang disebabkan pertentangan antara Mu’tazilah dan penentangnya, munculah AMaturidi di Samarqand(kawasan Sovyet sekarang) dan Al-Asyari di Basrah (Iraq). Kedua tokoh ini mempunyai kesamaan dalam masalah pandangan terhadap akal dan nas Al-Quran dan Sunnah. Mereka berpandangan bahwa antara Quran,Sunnah dan akal itu tidak bisa ditinggalkan yang satu dan mengunggulkan lainnya,melainkan harus bersamaan.
Namun disamping banyak persamaan antara Al-Maturidi dengan Al-Asyari,terdapat pula perbedaannya>perbedaannya terletak pada furuiyah dan fiqih. Al-Asyari lebih condong ke mazhab Safi’i,sedangkan Matiridi lebih condong ke mazhab Hanafi. Adapun masa hidupnya hamper bersamaan yaitu pertengahan abat ketiga sampai pertengahan ke empat hijriah.
a. Asyariah
Pendirinya bernama Abul-Hasan Ali bin Ismail Al-Asari, beliau turunan Abu Musa A—Asyari.Asyari lahir tahun 260H dan wafat tahun 324H
Sewaktu kecil beliau mendapat pendidikan mazhab Mu’tazilah ,bahkan sampai umur empat puluh tahun masih mempertahankan pandangan Mu’tazilah.Karena melihat berbagai kelemahan dari pandangan Mu’tazilah akhirnya beliau menentang dan memisahkan diri serta mncetuskan pandangannya dengan mengambil jalan tengah antara Mutazilah dan penentangnya.
Mazhabnya dinamai Ahli sunah karena lebih memfokuskan diri pada tradisi Nabi dan sahabatbnya.Tetang ketuhanan mazhab ini berpendirian bahwa Allah itu mempunyai sifat dan nati diakhirat akan bisa melihat DzatNYa.
Manusia menurut Mazhab ini tidak hanya dilahirkan manusia,melainkan atas dasar kekuasaan Allah.
Surga dan neraka bukan urusan manusia ,melainkan urusan Allah.
Pandangan tentang orang yang berdosa dalam keadaan iman,nanti diakhiratnya akan mendapat siksa terlebih dahulu. Setelah siksaannya seimbang dengan dosanya,ia akan dimasukan ke surga.
b.Al-Maturidiyah
Pendirinya adalah Muhammad bin Muhammad Abu Mansur Al-Muturidi. Lahir dimaturid sebuah kota kecil dikawasan Samarqand(Kawasan Sovyet sekarang) wafat tahun 332H
Perbedaan dengan Asyari yang menonjol adalah masalah baik dan buruk Menurut Asyari perbuatan baik adalah perbuatan yang diperintah Allah dan perbuatan buruk adalah yang dilarang Allah
Sedangkan menurut Maturidi segalasesuatu mempunyai nilai baik ,tidak hanya yang diperintakan dan dilarang belaka.
Disamping itu juga ada perbedaan tentang hokum mengenal Tuhan.Menurut Asyari hokum mengenal Tuhan diwajibkan oleh syariah Islam, sedangkan Maturidi diwajibkan oleh akal fikiran.
Adapun masalah taqdir ,ikhtiar dan sifat Allah,kedua mazhab ini mempunyai kesamaan pandangan
Nb: Dalam memahami agama janganlah kita mengambil sebagian ayat atau sunah dan meninggalkan yang lain.Tapi harus mengambil keseluruhannya. Untuk dapat memahaminya kita harus mempunyai guru ,meskipun Zaman sekarang sudah modern kita dapat mengetahui dari berbagai media. Guru sangatlah penting karena kita bisa berkonsultasi dan memahafi perbedaan-perbedaan pendapat dan carilah guru yang salafusalih jangan yang guru yang gendeng sehingga menjadi umat-umat yang sableng.Aqidah sangatlah penting tapi umat sekarang lebih terpokus pada urusan dunia masaAllah mau dibawa kemana umat ini apakah anda belum berfikir akan setiap amal yang kita kerjakan akan diminta pertanggung jawaban oleh Allah. Mudah-mudahan kita diberikan kekutan Iman,Islam dan husnulhotimah dan mendapat rahmat Allah .Amin
Wallahua’alam
..
.
Berlangganan Postingan [Atom]