Rabu, Januari 19
ASAL USUL KATA JAYUS
jayus...???
apaan sih artinya...???
JAYUS part I
Jayus adalah sebuah istilah slang dalam bahasa Indonesia digunakan untuk mengomentari lontaran yang dianggap tidak lucu.
Kata ini mulai populer pada pertengahan 1990-an di sekolah-sekolah menengah swasta Jakarta. Umumnya dipercayai bahwa kata ini berasal dari nama seorang murid Kolese Gonzaga tempat istilah ini bermula, yaitu dari seorang bernama Jayusman yang terkenal dengan komentar-komentarnya yang dianggap aneh dan tidak lucu.
Berikut contoh penggunaan istilah Jayus: Jayus banget sih loe! "idih... jayus tahu..."
penasaran kan, gimana sih dunia jayus itu...
apa? nggak penasaran?
JAYUS part II
From: Nelvi DeswatiSubject: FW: Hati hati dalam berucap, APA SESUNGGUHNYA ARTI DARI "JAYUS" ?]
FYI- Ternyata kata-kata "JAYUS" yang selama ini sering diucapkan, artinya"ORANG YANG MENCURI KAIN KAFAN DALAM KUBUR"
Soal penggunaan istilah "jayus" yg kemarin sempet ramai dibicarakan oleh beberapa rekan disni -yang tak lain mau tak mau dapat dikatakan hanya sebagai korban tren pergaulan-, saya kutip dari hadits Rosululloh SAW berikut ini :
Rosululloh saw bersabda :"Ada 10 golongan dari umatku tidak masuk surga, kecuali mereka bertaubat.Mereka itu adalah : Qala', JAYUS, Qattat, Dabub, Dayus, Shahibul Artabah,Shahibul Khubah, 'Uthull, Zaniem dan Al 'Aq Liwalidaihi. Lalu para sahabatbertanya apa arti yang 10 tersebut.
Rosululloh menjawab :1. Qala', yaitu orang penjilat yang keluar-masuk rumah penguasa (pejabatpemerintah).2. JAYUS, ialah orang yang mencuri kain kafan dalam kubur.3. Qattat, yaitu orang yang suka mengadu domba.4. Dabub, yaitu orang yng mengelola perempuan-perempuan untuk pelacuran. 5.Dayus, yaitu orang yang tidak cemburu terhadap istrinya.6. Shahibul Arthabah, yaitu orang yang kerjanya memukul gendang.7. Shahibul Khubah, yaitu orang yang kerjanya memukul genderang.8. 'Uthul, ialah orang yang tidak mau memaafkan kesalahan orang lain. 9.Zaniem, adalah anak zina dan suka nongkrong dipinggir jalan dan menggunjingorang yang lewat.10. Al 'Aq Liwalidaihi, semua kita sudah memakluminya, yaitu orang yangmelawan kepada kedua ibu dan bapaknya."
Nah, gmn? Hari gini masih jadi korban buta pergaulan? Jangan pernah ngakugaul kalo cuman ikut-ikutan.Ntar kecele sama kata-kata yang ngerti ga artinya, baru tau rasa.Keciaaann...deh lo!
Yuk ah yuk...sebarin arti kata Jayus ini dimulai dari orang-orang terdekatkita. Apa tega melihat mereka saling mengejek dengan pengertian orang yangmencuri kain kafan dalam kubur?
Gaul? Oke. Funky? Boleh. Smarty? So pasti!!
Sumber : Ucapan Bijak Orang-orang Besar di Dunia (MahyuddinIbrahim)
nah udah tau kan..
Masih mau pakai kata jayus...???
Selasa, Januari 18
Tiga Pencetus Kesombongan
Berbagai kelebihan yang dimiliki oleh manusia bisa berpotensi untuk semakin
mendekatkan diri kepada Allah SWT tetapi bisa juga sebaliknya. Ada tiga hal
yang sering diagung-agungkan oleh manusia yang kalau tidak kita sikapi
ddengan bijak, justru akan melemparkan kita ke neraka. Ketiganya adalah:
kita merasa lebih pintar dan lebih cerdas.
Padahal Allah SWT lebih menyukai orang yang berilmu dan tawadhlu.
melakukan apa saja dengan harta itu.
Padahal Allah SWT menyukai orang yang kaya dan zuhud.
mengantarkan kepada kehinaan.
Allah SWT menyukai orang yang berkuasa dan menggunakan kekuasannya untuk
membantu orang lain dan diikuti dengan kerendahan hati.
Saudaraku,
Ketiga hal di atas adalah pencetus kesombongan. Padahal kita semua tahu
bahwa kesombongan itu hanyalah milik Allah saja. Dan tidak mungkin masuk
surga orang yang ada kesombongan, walalupun hanya sedikit. Semoga Allah SWT
menjauhkan kita dari sifat sombong.
mendekatkan diri kepada Allah SWT tetapi bisa juga sebaliknya. Ada tiga hal
yang sering diagung-agungkan oleh manusia yang kalau tidak kita sikapi
ddengan bijak, justru akan melemparkan kita ke neraka. Ketiganya adalah:
1. Ilmu.
Jika kita merasa hebat dengan ilmu kita, dan merendahkan orang lain karena kita merasa lebih pintar dan lebih cerdas.
Padahal Allah SWT lebih menyukai orang yang berilmu dan tawadhlu.
2. Harta.
Harta yang banyak berpotensi membuat kita congkak, karena merasa diri bisa melakukan apa saja dengan harta itu.
Padahal Allah SWT menyukai orang yang kaya dan zuhud.
3. Kekuasaan.
Kekuasaan yang tidak diikuti dengan kerendahan hati justru berpotensi mengantarkan kepada kehinaan.
Allah SWT menyukai orang yang berkuasa dan menggunakan kekuasannya untuk
membantu orang lain dan diikuti dengan kerendahan hati.
Saudaraku,
Ketiga hal di atas adalah pencetus kesombongan. Padahal kita semua tahu
bahwa kesombongan itu hanyalah milik Allah saja. Dan tidak mungkin masuk
surga orang yang ada kesombongan, walalupun hanya sedikit. Semoga Allah SWT
menjauhkan kita dari sifat sombong.
Luasnya Neraka
Yazid Arraqqasyi dari Anas bin Malik ra. berkata: Jibril datang kepada Nabi saw pada waktu yg ia tidak biasa datang dalam keadaan berubah mukanya, maka ditanya oleh nabi s.a.w.: "Mengapa aku melihat kau berubah muka?" Jawabnya: "Ya Muhammad, aku datang kepadamu di saat Allah menyuruh supaya dikobarkan penyalaan api neraka, maka tidak layak bagi orang yg mengetahui bahwa neraka Jahannam itu benar, dan siksa kubur itu benar, dan siksa Allah itu terbesar untuk bersuka-suka sebelum ia merasa aman dari padanya."
Lalu nabi s.a.w. bersabda: "Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam." Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Qur'an itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."
Nabi s.a.w. bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?" Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda." (nota kefahaman: yaitu yg lebih bawah lebih panas)
Tanya Rasulullah s.a.w.: "Siapakah penduduk masing-masing pintu?" Jawab Jibril:
"Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,
Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.
Kemudian Jibril diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?" Jawabnya: "Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat."
Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibril meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar nabi saw bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibril juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab "Peringatan Bagi Yg Lalai")
Dari Hadits Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu:
Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat.
Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat
Mudah-mudahan dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.
Wallahua'lam.
Lalu nabi s.a.w. bersabda: "Ya Jibril, jelaskan padaku sifat Jahannam." Jawabnya: "Ya. Ketika Allah menjadikan Jahannam, maka dinyalakan selama seribu tahun, sehingga merah, kemudian dilanjutkan seribu tahun sehingga putih, kemudian seribu tahun sehingga hitam, maka ia hitam gelap, tidak pernah padam nyala dan baranya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan terbuka sebesar lubang jarum niscaya akan dapat membakar penduduk dunia semuanya kerana panasnya.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu baju ahli neraka itu digantung di antara langit dan bumi niscaya akan mati penduduk bumi kerana panas dan basinya. Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan satu pergelangan dari rantai yg disebut dalam Al-Qur'an itu diletakkan di atas bukit, niscaya akan cair sampai ke bawah bumi yg ke tujuh.
Demi Allah yg mengutus engkau dengan hak, andaikan seorang di ujung barat tersiksa, niscaya akan terbakar orang-orang yang di ujung timur kerana sangat panasnya, Jahannam itu sangat dalam dan perhiasannya besi, dan minumannya air panas campur nanah, dan pakaiannya potongan-potongan api. Api neraka itu ada tujuh pintu, tiap-tiap pintu ada bagiannya yang tertentu dari orang laki-laki dan perempuan."
Nabi s.a.w. bertanya: "Apakah pintu-pintunya bagaikan pintu-pintu rumah kami?" Jawabnya: "Tidak, tetapi selalu terbuka, setengahnya di bawah dari lainnya, dari pintu ke pintu jarak perjalanan 70,000 tahun, tiap pintu lebih panas dari yang lain 70 kali ganda." (nota kefahaman: yaitu yg lebih bawah lebih panas)
Tanya Rasulullah s.a.w.: "Siapakah penduduk masing-masing pintu?" Jawab Jibril:
"Pintu yg terbawah untuk orang-orang munafik, dan orang-orang yg kafir setelah diturunkan hidangan mukjizat nabi Isa a.s. serta keluarga Fir'aun sedang namanya Al-Hawiyah.
Pintu kedua tempat orang-orang musyrikin bernama Jahim,
Pintu ketiga tempat orang shobi'in bernama Saqar.
Pintu ke empat tempat Iblis dan pengikutnya dari kaum majusi bernama Ladha,
Pintu kelima orang yahudi bernama Huthomah.
Pintu ke enam tempat orang nasara bernama Sa'eir.
Kemudian Jibril diam segan pada Rasulullah s.a.w. sehingga ditanya: "Mengapa tidak kau terangkan penduduk pintu ke tujuh?" Jawabnya: "Di dalamnya orang-orang yg berdosa besar dari ummatmu yg sampai mati belum sempat bertaubat."
Maka nabi s.a.w. jatuh pingsan ketika mendengar keterangan itu, sehingga Jibril meletakkan kepala nabi s.a.w. di pangkuannya sehingga sadar kembali dan sesudah sadar nabi saw bersabda: "Ya Jibril, sungguh besar kerisauanku dan sangat sedihku, apakah ada seorang dari ummat ku yang akan masuk ke dalam neraka?" Jawabnya: "Ya, yaitu orang yg berdosa besar dari ummatmu."
Kemudian nabi s.a.w. menangis, Jibril juga menangis, kemudian nabi s.a.w. masuk ke dalam rumahnya dan tidak keluar kecuali untuk sembahyang kemudian kembali dan tidak berbicara dengan orang dan bila sembahyang selalu menangis dan minta kepada Allah.(dipetik dari kitab "Peringatan Bagi Yg Lalai")
Dari Hadits Qudsi: Bagaimana kamu masih boleh melakukan maksiat sedangkan kamu tak dapat bertahan dengan panasnya terik matahari Ku. Tahukah kamu bahwa neraka jahanamKu itu:
Neraka Jahanam itu mempunyai 7 tingkat
Setiap tingkat mempunyai 70,000 daerah
Setiap daerah mempunyai 70,000 kampung
Setiap kampung mempunyai 70,000 rumah
Setiap rumah mempunyai 70,000 bilik
Setiap bilik mempunyai 70,000 kotak
Setiap kotak mempunyai 70,000 batang pokok zarqum
Di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 ekor ular
Di dalam mulut setiap ular yang panjang 70 hasta mengandung lautan racun yang hitam pekat.
Juga di bawah setiap pokok zarqum mempunyai 70,000 rantai
Setiap rantai diseret oleh 70,000 malaikat
Mudah-mudahan dapat menimbulkan keinsafan kepada kita semua.
Wallahua'lam.
Sakaratul Maut
"Kalau sekiranya kamu dapat melihat malaikat-malaikat mencabut nyawa orang-orang yang kafir seraya memukul muka dan belakang mereka serta berkata, "Rasakanlah olehmu siksa neraka yang membakar." (niscaya kamu akan merasa sangat ngeri) (QS. Al-Anfal {8} : 50).
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.
"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang". (H.R. Ibnu Abu Dunya).
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Alloh Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.
"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Alloh". Salam Malaikat Izrail,
"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya "menghadap". Alloh sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan "tamunya". Itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita". pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s). "Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)" kata Nabi Idris a.s. "Kenapa ?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram". Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris a.s.
"Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya. "Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?" selidik Nabi Idris a.s serius.
"Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Alloh, aku sekedar berziarah kepadamu". Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam. "Aku punya keinginan kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s "Apa itu ? katakanlah !". Jawab Malaikat Izrail. "Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s. "Tanpa seizin Alloh, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.
Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat. Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Alloh SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti". Jawab Nabi Idris a.s. "Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.
MasyaAlloh, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s.
Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita ?
"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakaratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya (sambil berkata), "Keluarkanlah nyawamu !" Pada hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Alloh (perkataan) yang tidak benar dan kerena kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya". (Qs. Al- An'am : 93).
Cara Malaikat Izrail mencabut nyawa tergantung dari amal perbuatan orang yang bersangkutan, bila orang yang akan meninggal dunia itu durhaka kepada Alloh, maka Malaikat Izrail mencabut nyawa secara kasar. Sebaliknya, bila terhadap orang yang soleh, cara mencabutnya dengan lemah lembut dan dengan hati-hati. Namun demikian peristiwa terpisahnya nyawa dengan raga tetap teramat menyakitkan.
"Sakitnya sakaratul maut itu, kira-kira tiga ratus kali sakitnya dipukul pedang". (H.R. Ibnu Abu Dunya).
Di dalam kisah Nabi Idris a.s, beliau adalah seorang ahli ibadah, kuat mengerjakan sholat sampai puluhan raka'at dalam sehari semalam dan selalu berzikir di dalam kesibukannya sehari-hari. Catatan amal Nabi Idris a.s yang sedemikian banyak, setiap malam naik ke langit. Hal itulah yang sangat menarik perhatian Malaikat Maut, Izrail. Maka bermohonlah ia kepada Alloh Swt agar di perkenankan mengunjungi Nabi Idris a.s. di dunia. Alloh Swt, mengabulkan permohonan Malaikat Izrail, maka turunlah ia ke dunia dengan menjelma sebagai seorang lelaki tampan, dan bertamu kerumah Nabi Idris.
"Assalamu'alaikum, yaa Nabi Alloh". Salam Malaikat Izrail,
"Wa'alaikum salam wa rahmatulloh". Jawab Nabi Idris a.s.
Beliau sama sekali tidak mengetahui, bahwa lelaki yang bertamu ke rumahnya itu adalah Malaikat Izrail. Seperti tamu yang lain, Nabi Idris a.s. melayani Malaikat Izrail, dan ketika tiba saat berbuka puasa, Nabi Idris a.s. mengajaknya makan bersama, namun di tolak oleh Malaikat Izrail. Selesai berbuka puasa, seperti biasanya, Nabi Idris a.s mengkhususkan waktunya "menghadap". Alloh sampai keesokan harinya. Semua itu tidak lepas dari perhatian Malaikat Izrail. Juga ketika Nabi Idris terus-menerus berzikir dalam melakukan kesibukan sehari-harinya, dan hanya berbicara yang baik-baik saja. Pada suatu hari yang cerah, Nabi Idris a.s mengajak jalan-jalan "tamunya". Itu ke sebuah perkebunan di mana pohon-pohonnya sedang berbuah, ranum dan menggiurkan.
"Izinkanlah saya memetik buah-buahan ini untuk kita". pinta Malaikat Izrail (menguji Nabi Idris a.s). "Subhanalloh, (Maha Suci Alloh)" kata Nabi Idris a.s. "Kenapa ?" Malaikat Izrail pura-pura terkejut.
"Buah-buahan ini bukan milik kita". Ungkap Nabi Idris a.s. Kemudian Beliau berkata: "Semalam anda menolak makanan yang halal, kini anda menginginkan makanan yang haram". Malaikat Izrail tidak menjawab. Nabi Idris a.s perhatikan wajah tamunya yang tidak merasa bersalah. Diam-diam beliau penasaran tentang tamu yang belum dikenalnya itu. Siapakah gerangan ? pikir Nabi Idris a.s.
"Siapakah engkau sebenarnya ?" tanya Nabi Idris a.s.
"Aku Malaikat Izrail". Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris a.s terkejut, hampir tak percaya, seketika tubuhnya bergetar tak berdaya. "Apakah kedatanganmu untuk mencabut nyawaku ?" selidik Nabi Idris a.s serius.
"Tidak" Senyum Malaikat Izrail penuh hormat.
"Atas izin Alloh, aku sekedar berziarah kepadamu". Jawab Malaikat Izrail. Nabi Idris manggut-manggut, beberapa lama kemudian beliau hanya terdiam. "Aku punya keinginan kepadamu". Tutur Nabi Idris a.s "Apa itu ? katakanlah !". Jawab Malaikat Izrail. "Kumohon engkau bersedia mencabut nyawaku sekarang. Lalu mintalah kepada Alloh SWT untuk menghidupkanku kembali, agar bertambah rasa takutku kepada-Nya dan meningkatkan amal ibadahku". Pinta Nabi Idris a.s. "Tanpa seizin Alloh, aku tak dapat melakukannya", tolak Malaikat Izrail.
Pada saat itu pula Alloh SWT memerintahkan Malaikat Izrail agar mengabulkan permintaan Nabi Idris a.s. Dengan izin Alloh Malaikat Izrail segera mencabut nyawa Nabi Idris a.s. sesudah itu beliau wafat. Malaikat Izrail menangis, memohonlah ia kepada Alloh SWT agar menghidupkan Nabi Idris a.s. kembali. Alloh mengabulkan permohonannya. Setelah dikabulkan Allah Nabi Idris a.s. hidup kembali.
"Bagaimanakah rasa mati itu, sahabatku ?" Tanya Malaikat Izrail.
"Seribu kali lebih sakit dari binatang hidup dikuliti". Jawab Nabi Idris a.s. "Caraku yang lemah lembut itu, baru kulakukan terhadapmu". Kata Malaikat Izrail.
MasyaAlloh, lemah-lembutnya Malaikat Maut (Izrail) itu terhadap Nabi Idris a.s.
Bagaimanakah jika sakaratul maut itu, datang kepada kita ?
AGAR TERHINDAR DARI GODAAN SETAN
Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkan kami dari gangguan setan dan jauhkan setan dari anak yang Engkau anugerahkan kepada kami.
Ketika kaum musyrikin penduduk Thaif menolak mentah-mentah da'wah Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam yang menyeru mereka masuk Islam, mengintimidasi beliau, serta melempari beliau dengan batu, malaikat penjaga bukit menawarkan kepada beliau untuk menutupkan dua bukit di Mekkah kepada mereka. Menanggapi tawaran ini, Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam yang welas asih dan penuh kasih sayang itu mengatakan:
Saya berharap semoga Allah mengeluarkan dari sulbi mereka, orang (anak) yang menyembah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. (HR. Bukhari).
Dan, Allah merealisasikan harapan Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam dengan masuknya anak-anak mereka dalam Islam.
Demikian pula nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam; beliau membimbing kaum muslimin kepada sesuatu yang mendatangkan kemaslahatan anak di masa mendatang. Beliau bersabda:
Apabila seseorang di antara kamu hendak mengumpuli istrinya (bersetubuh), ia membaca doa, Bismillah, allahuma jannibnasy syaithaan wa jannibisy syaithaana maa razaqtana (Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkan kami dari gangguan setan dan jauhkan setan dari anak yang Engkau anugerahkan kepada kami), lalu lahir anak dari hubungan tadi, maka anak tersebut tidak akan diganggu setan untuk selama-lamanya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini merupakan permulaan agar permulaan jima' (bersegama) itu berdoa kepada Allah. Apabila Asma Allah Ta'ala yang disebutkan pada permulaan jima', berarti hubungan suami-istri tadi dibangun atas pondasi ketakwaan. Dengan demikian, maka yang dihasilkan pun tidak akan diganggu oleh setan, dengan izin Allah.
Ketika mau menikah, kita diperintahkan Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung agar agar memilih calon suami yang shalih dan calon istri yang shalihah. Hal ini dimaksudkan, agar mereka kelak mampu mencetak dan mendidik generasi yang baik. Dalam hal ini Allah berfirman:
Dan Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda dalam memberikan pengertian ayat ini,
Pilihlah (tempat yang baik) untuk spermamu; dan nikahlah kalian dengan wanita sekufu dan nikahkanlah (perempuan-perempuan itu) dengan mereka. (HR. Al-Hakim).
Sumber: Syaikh Jamal Abdul Rahman, Tumbuh Dibawah Naunan Ilahi, Media Hidayah.
Ketika kaum musyrikin penduduk Thaif menolak mentah-mentah da'wah Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam yang menyeru mereka masuk Islam, mengintimidasi beliau, serta melempari beliau dengan batu, malaikat penjaga bukit menawarkan kepada beliau untuk menutupkan dua bukit di Mekkah kepada mereka. Menanggapi tawaran ini, Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam yang welas asih dan penuh kasih sayang itu mengatakan:
Saya berharap semoga Allah mengeluarkan dari sulbi mereka, orang (anak) yang menyembah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. (HR. Bukhari).
Dan, Allah merealisasikan harapan Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam dengan masuknya anak-anak mereka dalam Islam.
Demikian pula nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam; beliau membimbing kaum muslimin kepada sesuatu yang mendatangkan kemaslahatan anak di masa mendatang. Beliau bersabda:
Apabila seseorang di antara kamu hendak mengumpuli istrinya (bersetubuh), ia membaca doa, Bismillah, allahuma jannibnasy syaithaan wa jannibisy syaithaana maa razaqtana (Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkan kami dari gangguan setan dan jauhkan setan dari anak yang Engkau anugerahkan kepada kami), lalu lahir anak dari hubungan tadi, maka anak tersebut tidak akan diganggu setan untuk selama-lamanya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini merupakan permulaan agar permulaan jima' (bersegama) itu berdoa kepada Allah. Apabila Asma Allah Ta'ala yang disebutkan pada permulaan jima', berarti hubungan suami-istri tadi dibangun atas pondasi ketakwaan. Dengan demikian, maka yang dihasilkan pun tidak akan diganggu oleh setan, dengan izin Allah.
Ketika mau menikah, kita diperintahkan Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung agar agar memilih calon suami yang shalih dan calon istri yang shalihah. Hal ini dimaksudkan, agar mereka kelak mampu mencetak dan mendidik generasi yang baik. Dalam hal ini Allah berfirman:
Dan kawinlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. (QS. An-Nur: 32).
Dan Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda dalam memberikan pengertian ayat ini,
Pilihlah (tempat yang baik) untuk spermamu; dan nikahlah kalian dengan wanita sekufu dan nikahkanlah (perempuan-perempuan itu) dengan mereka. (HR. Al-Hakim).
Sumber: Syaikh Jamal Abdul Rahman, Tumbuh Dibawah Naunan Ilahi, Media Hidayah.
Puasa-puasa Sunnah yang Dianjurkan Rasulullah SAW
1. Puasa Nabi Daud.
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Puasa yang paling utama adalah puasa Daud, puasa satu hari dan berbuka satu hari." (Bukhari Muslim)
2. Puasa tiga hari setiap bulan qamariah.
Diutamakan pada tangga 13, 14 dan 15 atau disebut juga dengan ayamul bidh (hari-hari putih/ hari-hari terangnya bulan purnama),
Dari Abu Dzar dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Jika kamu berpuasa tiga hari dalam satu bulan, maka berpuasalah pada hari yang ketiga belas, empat belas dan lima belas."
3. Puasa Senin Kamis
Dari Usamah bin Zaid, sesungguhnya nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam puasa pada hari Senin dan Kamis. Beliau ditanya tentang hal itu, maka beliau bersabda, "Sesungguhnya amal-amal manusia ditampakkan pada hari Senin dan Kamis."
4. Puasa enam hari di bulan Syawwal
Dari Abu Ayub, dari Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam
bersabda, "Barangsiapa yang shaum di bulan Ramadhan dan diikuti dengan enam hari di bulan Syawwal, maka dia seperti shaum satu tahun." (Riwayat Jama'ah kecuali Bukhari dan Nasai).
5. Puasa hari arafah (tanggal 9 Dzul Hijjah)
“Puasa pada hari arafah yang dilakukan dengan mengharap ridha dari Allah menghapus dosa setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.” (Hadits riwayat Muslim). “Barangsiapa yang berpuasa di bulan Ramadhan dan diikuti dengan enam hari di bulan Syawwal, maka dia seperti berpuasa setahun.” (Hadits riwayat Jama’ah).
6. Puasa tasu’a asyura (tanggal 9 dan 10 Muharam)
"Sesungguhnya hari ini adalah hari Asyura, dan tidak diwajibkan puasa atas kamu sekalian, barangsiapa yang hendak shaum maka lakukanlah dan barangsiapa yang tidak ingi maka berbukalah." (Bukhari Muslim)
7. Puasa di bulan-bulan haram
Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda, "Shalat yang paling utama setelah shalat wajib adalah shalat di pertengahan malam, dan puasa yang paling utama setelah Ramadhan adalah puasa di bulan-bulan Allah yang diharamkan (berperang: Dzuqa'dah, Dzulhijjah, Muharram dan Rajab).
8. Memperbanyak puasa di bulan Sya’ban
Dari Aisyah dia berkata, "Nabi Shallallahu Alaihi wa Sallam tidak berpuasa lebih banyak daripada bulan Sya'ban, sepertinya beliau berpuasa sebulan penuh." (Mutafaqun Alaih).
Minggu, Januari 16
Menyambut Maulid Nabi dengan Suka Ria
Sebentar lagi maulid nabi saw, dimana disetiap menjelang maulid nabi sering diadakan perayaan-perayaan baik dengan mengundang dai,membaca solawat, membaca berjanji,sintudurra,adibai dan masih banyak lagi. Kesemuanya itu diadakan dinegri-negri yang mayoritasnya Agama Islam.
Betapa hidmatnya perayaan-perayaan tersebut sering saya pada waktu kecil sampai sekarang mengikutinya dimana para dai memberikan cerita sejarah (tarih Islam) mengenai sejarah dari sebelum lahir sampai lahir Nabi Muhammad Saw. Sapai sekarang saya masih mengikutinya. Jadi Kita bisa tahu sejarah perjuangan Nabi Saw.
Tapi dengan seiringnya waktu kegiatan maulid Nabi tidak semarak seperti waktu saya kecil. Karena sekarang banyak aliran-aliran yang aneh-aneh yang menyuarakan merayakan Maulid nabi tidak ada ajaran dari rosulnya.
Sebenarnya memang pada masa Nabi tidak ada perayaan hari kelahiran. Karena momen-momen itu terjadi setelah 500 tahun setelah nabi wafat. Awalnya peringatan tersebut telah saya bahas pada artikel sebelumnya.
Peringatan mengenang Maulid di buat untuk mempersatukan dan menyemangati tentara Islam yang sedang berperang melawan kaum kufar. Dimana waktu itu para ahli dibidang satra membuat sair tentang sejarah Nabi dari sebelum nabi lahir samapai suka cita mesiarkan Islam keseluruh penjuru dunia.Dan diiringi dengan pembacaan solawat.
Sehingga Tradisi ini dilaksanakan turun temurun sapai sekarang ini. Perayaan ini sebenarnya untuk mengingat sejarah Nabi,Islam dan silaturahmi antar sesama Umat Islam beserta alim ulama.
ihabat,dan pahlawan yang berjuang mesiarkan Islam.
Pelajaran sejarah dan pendidikan agama Islam sangat kurang diajarkan di bangku sekolah umum sekarang ini. Sehingga ada aliran yang membidahkan perayaan Maulid ,tapi untuk konser Musik dan liga bola didukung abis-abisan kan liga dan konser tidak ada di jaman nabinya.
Perayaan Maulid itu dibolehkan dan didalamnya diberikan tausiah dan solawat yang bisa meningkatkan ketaqwan.Jadi jangan sembarangan menghukumi suatu perayaan dan peringatan. Hukum didalam Islam Sudah jelas yang mana yang halal,sunah,makruh, dan haram
HATI-HATI MENGELUARKAN STETMEN HUKUM
HUKUM YANG SUNAH BILA DIKERJAKAN DAPAT PAHALA BILA TIDAK DIKERJAKAN TIDAK APA-APA JANGAN SAMPAI HUKUM YANG TADINYA SUNAH MENJADI HARAM
YANG HARAM MALAH DI HALALKAN
Berlangganan Postingan [Atom]