Selasa, Januari 18

 

AGAR TERHINDAR DARI GODAAN SETAN

Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkan kami dari gangguan setan dan jauhkan setan dari anak yang Engkau anugerahkan kepada kami.


Ketika kaum musyrikin penduduk Thaif menolak mentah-mentah da'wah Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam yang menyeru mereka masuk Islam, mengintimidasi beliau, serta melempari beliau dengan batu, malaikat penjaga bukit menawarkan kepada beliau untuk menutupkan dua bukit di Mekkah kepada mereka. Menanggapi tawaran ini, Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam yang welas asih dan penuh kasih sayang itu mengatakan:


Saya berharap semoga Allah mengeluarkan dari sulbi mereka, orang (anak) yang menyembah kepada Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan suatu apapun. (HR. Bukhari).

Dan, Allah merealisasikan harapan Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam dengan masuknya anak-anak mereka dalam Islam.

Demikian pula nabi Muhammad Shalallahu Alaihi wa Sallam; beliau membimbing kaum muslimin kepada sesuatu yang mendatangkan kemaslahatan anak di masa mendatang. Beliau bersabda:


Apabila seseorang di antara kamu hendak mengumpuli istrinya (bersetubuh), ia membaca doa, Bismillah, allahuma jannibnasy syaithaan wa jannibisy syaithaana maa razaqtana (Dengan nama Allah, ya Allah, jauhkan kami dari gangguan setan dan jauhkan setan dari anak yang Engkau anugerahkan kepada kami), lalu lahir anak dari hubungan tadi, maka anak tersebut tidak akan diganggu setan untuk selama-lamanya. (HR. Bukhari dan Muslim).
Hadis ini merupakan permulaan agar permulaan jima' (bersegama) itu berdoa kepada Allah. Apabila Asma Allah Ta'ala yang disebutkan pada permulaan jima', berarti hubungan suami-istri tadi dibangun atas pondasi ketakwaan. Dengan demikian, maka yang dihasilkan pun tidak akan diganggu oleh setan, dengan izin Allah.


Ketika mau menikah, kita diperintahkan Allah Yang Maha Luhur lagi Maha Agung agar agar memilih calon suami yang shalih dan calon istri yang shalihah. Hal ini dimaksudkan, agar mereka kelak mampu mencetak dan mendidik generasi yang baik. Dalam hal ini Allah berfirman:


Dan kawinlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (menikah) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan hamba-hamba sahayamu yang perempuan. (QS. An-Nur: 32).


Dan Nabi Shalallahu Alaihi wa Sallam bersabda dalam memberikan pengertian ayat ini,
Pilihlah (tempat yang baik) untuk spermamu; dan nikahlah kalian dengan wanita sekufu dan nikahkanlah (perempuan-perempuan itu) dengan mereka. (HR. Al-Hakim).

Sumber: Syaikh Jamal Abdul Rahman, Tumbuh Dibawah Naunan Ilahi, Media Hidayah.

Komentar: Posting Komentar

Berlangganan Posting Komentar [Atom]





<< Beranda

This page is powered by Blogger. Isn't yours?

Berlangganan Postingan [Atom]