Sabtu, April 18
Salah kaprah pemilu 2009
Menanggapi pemilu 2009 yang salah kaprah
Setelah pemilu legislatif tanggal 9April 2009,kita diberi informasi tentang hasil orang-orang yang akan mewakili rakyat di MPR.Tapi sayang berita yang diberitakan sangat memilukan rakyat,karena banyak calon yang kalah menjadi setres,gila bahkan membunuh dirinya sendiri. Disini kita bisa mengambil pelajaran bahwa menjadi wakil rakyat haruslah yang kuat Iman Islamnya dan bertaqwa kepada Allah.Allah memberi gambaran kepada kita bila calon-calon itu ikhlas tidak akan menyebabkan stres,gila dan bunuh diri.Apa yang telah dikeluarkan apa berupa uang atau barang dalam kampanye adalah sedekah dan tidak mengharap pamrih karena tugas wakil rakyat adalah mensejahterakan rakyat.
Sekarang ini banyak calon wakil rakyat duduk di MPR/DPR bukan untuk mewakili rakyat tapi untuk mendapatkan kerja,pendapatan gaji dan fasilitas yang besar. Janji-janji hanya pada kampaye saja.Seharusnya para wakil rakyat itu kampaye setiap hari dan merealisasikan janjinya kepada masyarakat.Jangan sampai beres kampanye berres juga mengabdi kepada mayarakat.
Pada jaman dahulu wakil rakyat/ pejabat sangatlah susah mencarinya karena untuk menjadi wakil rakyat haruslah orang bertaqwa, dan disetujui oleh masarakat dimana mereka tinggal. Pada zaman nabi Ilyas as untuk menjadi wakil rakyat haruslah bisa berkorban pada siang harinya mengurusi rakyat, pada malamnya beribadah ke pada Allah dan wakil rakyat itu harus lebih miskin dari orang miskin di sekitarnya dan tidak mengharap gaji dan pasilitas dari rakyatnya. Bahkan mereka itu untuk menafkahkan dirinya dan keluarga mereka seperti warga biasa berdagang,mengembala,menjadi penjait dan lainnya yang dilakukan masyarakat biasa.Meraka sangat memperioritaskan siar akan ketaqwaan kepada Allah.
Setelah pemilu legislatif tanggal 9April 2009,kita diberi informasi tentang hasil orang-orang yang akan mewakili rakyat di MPR.Tapi sayang berita yang diberitakan sangat memilukan rakyat,karena banyak calon yang kalah menjadi setres,gila bahkan membunuh dirinya sendiri. Disini kita bisa mengambil pelajaran bahwa menjadi wakil rakyat haruslah yang kuat Iman Islamnya dan bertaqwa kepada Allah.Allah memberi gambaran kepada kita bila calon-calon itu ikhlas tidak akan menyebabkan stres,gila dan bunuh diri.Apa yang telah dikeluarkan apa berupa uang atau barang dalam kampanye adalah sedekah dan tidak mengharap pamrih karena tugas wakil rakyat adalah mensejahterakan rakyat.
Sekarang ini banyak calon wakil rakyat duduk di MPR/DPR bukan untuk mewakili rakyat tapi untuk mendapatkan kerja,pendapatan gaji dan fasilitas yang besar. Janji-janji hanya pada kampaye saja.Seharusnya para wakil rakyat itu kampaye setiap hari dan merealisasikan janjinya kepada masyarakat.Jangan sampai beres kampanye berres juga mengabdi kepada mayarakat.
Pada jaman dahulu wakil rakyat/ pejabat sangatlah susah mencarinya karena untuk menjadi wakil rakyat haruslah orang bertaqwa, dan disetujui oleh masarakat dimana mereka tinggal. Pada zaman nabi Ilyas as untuk menjadi wakil rakyat haruslah bisa berkorban pada siang harinya mengurusi rakyat, pada malamnya beribadah ke pada Allah dan wakil rakyat itu harus lebih miskin dari orang miskin di sekitarnya dan tidak mengharap gaji dan pasilitas dari rakyatnya. Bahkan mereka itu untuk menafkahkan dirinya dan keluarga mereka seperti warga biasa berdagang,mengembala,menjadi penjait dan lainnya yang dilakukan masyarakat biasa.Meraka sangat memperioritaskan siar akan ketaqwaan kepada Allah.
Berlangganan Postingan [Atom]